Gelora Gairah [R18+!]

Malam Pertama di Alam Liar VIII  



Malam Pertama di Alam Liar VIII  

0Tombak pusaka Vivadhi Ranata sendiri yang tadi sempat sedikit mengecil menjadi besar kembali memanas dan berkedut - kedut dengan penuh kegelisahan tatkala senjata biologis tersebut tergesek - gesek oleh otot - otot di sepanjang permukaan dalam vagina Saladhina Olivia.     
0

Lalu.., "Uuuhh...."     

Baik Saladhina Olivia mau pun Vivadhi Ranata sama - sama mengerang dengan penuh nikmat.     

Mulai dari bibir luar hingga ke bagian terdalam dari liang cintanya, Saladhina Olivia dengan penuh suka cita dan tanpa mengenal kata lelah dengan terus - menerus memijat - mijat tombak pusaka Vivadhi Ranata. Vivadhi Ranata merasakan sensasi nikmat yang begitu luar biasa dari remasan - remasan kuat yang berpadu dengan pijatan - pijatan lembut yang begitu harmonis berirama yang dirasakan oleh segenap batang tombak pusaka miliknya yang kini berada dalam cengkraman penuh hasrat nafsu dari liang cinta milik Saladhina Olivia.     

Sang lelaki begitu menikmati sensasi geli - geli nikmat yang dirasakan oleh oragan vitalnya, yang menjalari segenap jiwa dan raganya sampai seakan - akan tubuh perkasa Vivadhi Ranata yang sedang meniduri Saladhina Olivia ingin bergejolak meronta - ronta dengan penuh keganasan di atas tubuh indah sang gadis yang sedang ditindih oleh sang lelaki.     

Saladhina Olivia sendiri juga merasa begitu terangsang dengan gerakan - gerakan yang dibuat oleh Vivadhi Ranata, hingga sang gadis pun memeluk sang lelaki erat-erat sambil dengan gerakan yang begitu binalnya menggoyangkan kedua belah pantat indahnya dengan gerakan memutar yang terlihat begitu menggairahkan mengumbar hawa nafsu sang lelaki yang semakin bergelora.     

Dalam 20 menit kemudian, Vivadhi Ranata dengan penuh nafsu menggarap liang cinta Saladhina Olivia hingga sang gadis telah 2 kali lagi mengalami orgasme yang begitu luar biasa.     

Klimaks kenikmatan yang dirasakan oleh Saladhina Olivia terasa begitu tinggi hingga semprotan nektar cinta penuh kehangatan yang menyembur dari mata air rahasia sang gadis mampu membanjiri seluruh alas kemah tempat mereka berdiam, becek membanjir secara literal, bukan metafor.     

"Gila, nih cewek udah kayak air mancur aja. Kalau begini terus bisa - bisa ini kemah berubah jadi akuarium nih." pikir Vivadhi Ranata yang dengan penuh nafsu masih menggempur lubang cinta sang gadis yang baru saja diperawaninya beberapa saat yang lalu.     

Pijatan vagina Saladhina Olivia yang begitu luar biasa membuat Vivadhi Ranata merasa seakan - akan sedang melayang ke surga, tetapi Vivadhi Ranata sendiri baru sempat orgasme satu kali saja sedari tadi.     

Sementara itu, Saladhina Olivia yang sedari dengan penuh kebrutalan telah digempur oleh gelombang demi gelombang kenikmatan yang begitu dahsyat tak pernah terbayangkan oleh sang gadis seumur hidupnya hingga mampu menenggelamkan segenap jiwa dan raganya mulai jatuh lunglai lemas tak berdaya di lantai kemah.     

Sekujur tubuhnya dan bahkan jiwanya telah melemah seakan sudah tak berdaya lagi menghadapi serangan - serangan seksual dari Vivadhi Ranata.     

Tak lama kemudian, permainan cinta penuh hasrat nafsu di antara Vivadhi Ranata dan Saladhina Olivia pun dengan perlahan - lahan mulai berubah menjadi semakin liar dan semakin menjadi - jadi.     

Vivadhi Ranata saat ini seolah - olah sedang "memperkosa" Saladhina Olivia.     

Bagaimana tidak, gadis cantik nan molek yang sudah jatuh lemas tak berdaya tersebut masih juga ditusuk - tusuk dengan penuh keberingasan oleh sang lelaki yang dengan penuh semangat masih menghujamkan tombak pusakanya hingga menembus ke dalam bagian terdalam dari lubang cinta sang gadis yang baru saja kehilangan keperawanannya tersebut.     

Habisnya, Vivadhi Ranata sudah benar - benar tidak tahan lagi.     

Tubuh indah nan molek Saladhina Olivia yang begitu sexy digulingkan oleh Vivadhi Ranata hingga terjungkir balik kesana dan kemari, yang dengan tanpa daya hanya bisa pasrah saja menuruti setiap hasrat nafsu sang lelaki.     

Kadang - kadang Vivadhi Ranata mencabut tombak pusakanya dari liang cinta Saladhina Olivia.     

Lalu dengan penuh nafsu, sang lelaki memasukkan batang tombak yang masih berlumuran cairan hangat hasil percampuran kelamin mereka berdua dari liang cinta sang gadis ke dalam mulut Saladhina Olivia.     

Kemudian setelah puas, sang lelaki mencabut kembali batang tombak pusakanya yang telah dengan bersih dijilati, dikulum dan dihisap oleh sang gadis.     

Saladhina Olivia sendiri begitu menikmati sensasi rasa penuh nikmat dari organ vital milik Vivadhi Ranata yang berlumuran cairan nektar cinta miliknya dan madu putih kental hangat sang lelaki.     

Dengan tanpa rasa jijik, sang gadis yang masih diguyur oleh hasrat nafsu birahi tersebut dengan penuh kenikmatan menyeruput dan meminum segala apa yang ada pada tombak pusaka milik sang lelaki.     

Hingga kemudian sang lelaki melepaskan batang tombak miliknya yang sudah bersih berkilau tersebut dari mulut sang gadis dan kini sedang asyik menggesek - gesekkan batang tombak yang masih besar, panas dan berkedut - kedut tersebut di antara jepitan lembah payudara Saladhina Olivia.     

Lalu setelah puas menggesek - gesekkan batang tombaknya yang telah menjadi semakin besar dan panas serta semakin liar berkedut - kedut tersebut dengan buah dada sang gadis, sang lelaki kemudian kembali memasukkan batang tombak pusaka miliknya ke dalam mulut Saladhina Olivia.     

Lalu setelah puas menikmati kuluman mulut Saladhina Olivia yang begitu basah dan hangat, Vivadhi Ranata kembali memasukkan batang tombak pusaka miliknya ke dalam liang cinta sang gadis.     

Vivadhi Ranata terus "memperkosa" Saladhina Olivia hingga sang lelaki mengalami orgasme sebanyak dua kali lagi.     

Satu kali di dalam mulut Saladhina Olivia yang basah dan hangat.     

Sang gadis dengan penuh rasa suka cita di dalam hatinya meneguk setiap tetes cairan susu putih kental nan hangat yang dikeluarkan oleh Vivadhi Ranata di dalam mulutnya.     

Saladhina Olivia juga turut mengalami orgasme akibat sensasi nikmat tak terbayangkan yang dialami oleh sang gadis tatkala dirinya merasakan betapa enaknya rasa dari cairan madu putih sang lelaki yang mengalir menuruni tenggorokan dan mengisi perut sang gadis dengan penuh kehangatan rasa cinta bercampur nafsu.     

"Oh...., tak pernah kusangka kalau cairan madu putih lelaki itu rasanya seenak ini..." begitu lah pikir Saladhina Olivia.     

Padahal nikmatnya rasa dan kualitas dari cairan benih unggul yang dihasilkan oleh Vivadhi Ranata tidak lain dan tidak bukan adalah berkat Ajian Ilmu Sutra Hati Royal yang dimiliki oleh sang lelaki.     

Kalau cairan madu putih kental lelaki biasa?     

Gak mungkin lah bakalan bisa seenak itu.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.